Adam meraih jemari Adis, ia genggam, lalu dibawa ke bibirnya, ia kecup dengan perasaan cinta. Adam sudah yakin, kalau Adis sudah membuatnya jatuh cinta. Jemari Adis tidak bergerak, dan terasa dingin sama seperti bibirnya. Adam tidak tahu lagi harus berbuat apa. Apa yang dikatakan Dimas, sudah dilakukan semua. Tapi Adis belum merespon juga. Adam turun dari atas ranjang. Ia kembali menelpon Dimas. "Tidak berhasil Opa. Adis belum sadar juga." "Cara terakhir ...." Dimas menarik napasnya. "Cara apa lagi Opa?" "Ajak dia bercinta." "Apa?" Wajah Adam langsung memerah mendengar ucapan Opa Adis. "Itu cara terakhir, Adam. Jika belum berhasil juga. Maka butuh waktu bagimu untuk membuatnya kembali. Kamu sendiri yang harus merawat, dan menjaganya. Yakinkan dia kalau kamu mencintainya. Tapi, Opa b