Mata mereka bertemu, dan Nadira hanya merasakan sedikit kejutan. Pria yang berdiri di hadapannya adalah Devan Santos. ‘Tentu saja,’ gumam Nadira dalam hati, rasa penasarannya segera tergantikan dengan perasaan dingin dan waspada. ‘Musang dalam selimut ini belum sepenuhnya menunjukkan dirinya karena terlalu ketakutan.’ Nadira kecewa ketika Devan yang muncul. Berdasarkan petunjuk yang dia kumpulkan. Ada orang lain yang menjadi aktor utama, bukan Devan. Pria itu hanya menjadi kaki tangan. Devan sama sekali bukan aktor utama yang ingin menghancurkan perusahaan itu. Ada orang lain yang posisinya lebih kuat dengan dgenda penting sesungguhnya adalah menggoyang perusahaan untuk menggulingkan kekuasaan Frans Demario. Keberuntungan membawa Nadira pada penemuan fakta ini. Nadira sudah mengumpulka

