Dengan hati yang sedikit lebih ringan, Nadira berjalan menuju lift. Nadira melangkah ke dalam lift, merapikan tali tas kecilnya di bahu. Dia menekan tombol lantai dasar dengan satu sentuhan ringan, dan tepat saat pintu lift hampir menutup, seseorang masuk. Sekilas Nadira mengenali siapa yang baru saja masuk, Sandra. Ruangan lift terasa langsung berubah, dipenuhi ketegangan, meskipun tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari keduanya. Nadira ingat bagaimana sikap Sandra yang agresif dan sering mencari masalah beberapa waktu yang lalu. Namun, setelah semua prestasi yang diraih Nadira dan hubungan baik yang dibangunnya dengan Frans Demario, sikap Sandra berubah drastis. Wanita itu seakan memilih menghindar, mungkin karena sudah tidak punya alasan untuk mengganggu lagi—atau karena di

