Yehuda kembali dari Shanghai.
Sudah hampir jam dua belas malam ketika dia sampai di penthouse.
Suasana sepi menyapa Yehuda begitu dia melangkah masuk. Nadira dan Rosalia pasti sudah tidur.
Setelah terpaksa menahan kerinduan dan khawatir selama beberapa hari, Yehuda meninggalkan tas travelnya begitu saja di lantai ruang tamu dan langsung memburu Nadira di kamarnya.
Dia sudah tidak sabar ingin mengetahui keadaan Nadira.
Nadira memiliki kebiasaan tidak mengunci pintu kamarnya, jadi Yehuda langsung memutar kunci perlahan dan melangkah masuk.
Kamar Nadira terang benderang.
Selama beberapa bulan bersama, Yehuda sudah mempelajari kebiasaan-kebiasaan Nadira. Selain tidak mengunci pintu kamar, dia juga tidur dengan lampu menyala. Yehuda berpikir, mungkin ini karena trauma yang dia alam
