Lorenzo membawa anak muda itu ke villanya dengan langkah tegas. Villa yang tampaknya damai dan indah di luar, kini menjadi saksi bisu dari situasi yang tegang di dalamnya. Anak muda itu, berusia sekitar dua puluhan, terlihat ketakutan. Ia meronta-ronta dan berusaha melawan ketika Lorenzo memerintahkan dia duduk di kursi kayu yang ada di ruang belakang villa, lalu mengikat erat tangannya ke sandaran kursi. Lorenzo berdiri di depan anak muda itu dengan ekspresi dingin, matanya tajam dan penuh tekad. Dia mengambil kursi satunya dan duduk di depan anak muda itu. Lorenzo mengatur posisi duduknya dengan nyaman, menunjukkan ekspresi acuh tak acuh dan dingin yang membuat anak muda itu semakin takut. Sementara itu, anak muda itu terlihat gemetar, memandang Lorenzo dengan mata penuh keta

