Nadira menegang sesaat, dia sudah menunggu-nunggu informasi ini. "Baik, aku akan segera menyusul ke tempat kalian. Kirimkan lokasinya."
“Oke, Nad. Aku sharelock sekarang juga.” Jawab Rey cepat.
Setelah menutup telepon, ia menatap Marco yang sedang menyandarkan punggungnya di kursi dengan ekspresi santai.
Namun, Marco tampaknya menyadari perubahan dalam raut wajah Nadira. "Ada sesuatu yang mendesak, ya?" tanyanya.
Nadira mengangguk, wajahnya menunjukkan keseriusan. "Ya, rekan-rekanku yang sedang menangani kasus Ferdinand Randal membutuhkan masukan segera. Aku harus bertemu mereka sekarang."
Marco menyipitkan mata sedikit, tampak berpikir. "Di mana pertemuannya? Aku bisa mengantarmu kalau mau."
Nadira tersenyum tipis, menggelengkan kepala. "Terima kasih, Marco, tapi aku akan baik-baik
