Diam-diam Stephanie mengucap syukur di dalam hatinya mendapati Bobby dan Hera ada di tempat yang sama. Karena itu artinya Bobby dan Hera sudah berbaikan. Hanya saja dia tak mungkin bertanya. Tidak dahulu, tidak sekarang. “Hai Kak Hera.” Stephanie mengambil inisiatif untuk menyapa Sang Kakak Ipar terlebih dahulu. Pun begitu, dia tak hendak menyangkal bahwa ada sedikit rasa tak enak yang menyenak di benaknya. Ya, ganjalan itu masih ada. Secuil akar pahit di dalam hati yang belum tercabut sempurna, baik kepada Hera maupun kepada Bobby. Memaafkan itu memang nggak semudah yang diucapkan. Perlu proses. Dan perlu waktu, batin Stephanie jujur. “Hai Steph, apa kabarmu di sana?” tanya Hera. Stephanie sangat mengapresiasinya. Itu sangat bukan Hera. Dia tahu betapa Hera tentunya berusaha. La