Daniel masih diam saja. Padahal Stephanie merasa dirinya sudah banyak bicara. Gadis itu telah bertutur tentang situasi yang dihadapi perusahaan tempatnya bekerja, keputusan yang diambilnya, dan bahkan meminta pendapat Daniel. Saking merasa semua yang terjadi belakangan ini demikian mendadak, Stephanie sampai sedikit terlupa bahwa sebagaian di antaranya adalah persoalan internal yang mungkin belum saatnya diungkapkan kepada Daniel, yang dalam hal ini bukan hanya memiliki hubungan personal dengannya, namun juga sebagai Customer dari PT. Sheng Li. Stephanie menggoyangkan tangannya yang berada dalam genggaman Daniel. “Dan...,” panggil Stephanie. “Ya?” “Kamu kenapa diam saja? Padahal aku sudah ngomong sampai rasanya mulutku berbusa. Juga sudah aku sebutkan rencanaku untuk terbang ke J
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari