Chap. 18. Sebuah Kejujuran

1466 Kata

Samuel terlihat sedang menunggu jawaban dari orang yang sedang berada di hadapannya saat ini. Tentu saja dengan tangan yang sudah diikat ke kursi. Tatapan mata orang itu seolah dipenuhi dengan kebencian kepada Samuel. Sedang Samuel bersikap biasa saja bahkan bisa dibilang pria itu terlalu santai dalam menghadapi orang yang sangat susah sekali untuk diajak bekerja sama kali ini. “Apa kau masih ingin diam saja? Atau aku buat benar-benar tidak bisa mengeluarkan suara?” tanya Samuel di saat orang itu tak bergeming sama sekali di tempatnya. Bahkan menatap remeh ke arah Samuel. Samuel mencoba menggertak pria itu, namun rupanya dia sangat setia dengan majikannay sehingga tidak mau membuka mulutnya sedikit pun. Sampai-sampai Kristan yang berada di sana pun juga ikutan geram terhadap orang yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN