Chap. 92. Yang Diinginkan

1613 Kata

“Buruan, Kak!” rengek Tisha sekali lagi karena Samuel tidak kunjung menjawab pertanyaan darinya. Terlebih lagi dia juga membutuhkan persetujuan Samuel mengenai rencananya dan juga sang ayah. Biar bagaimanapun, Tisha saat ini ingin bersikap lebih terbuka lagi. Dia tidak mau menyembunyikan apapun dari Samuel. Menginngat pria itu suka sekali bersikap nekad jika sudah mencapai ambang batasnya. “Sayang…” akhirnya untuk pertama kalinya Tisha memanggil Samuel dengan sebutan sayang. Ditambah lagi seraya mengedip-ngedipkan matanya. Melihat kekasihnya yang seperti itu, tentu saja membuat Samuel tidak tahan untuk tidak menerkamnya sekarang juga. Terlebih lagi tempat mereka sedikit menjauh dari pelanggan yang lain. Tempat yang menurut Samuel. Samuel langsung mendaratkan bibirnya ke bibir Tisha. Meny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN