Tisha tidak menghiraukan sama sekali teriakan Samuel ataupun peringatan dari pria yang menjadi pengawalnya tersebut, yang begitu menyebalkan ialah pria itu juga lah yang berhasil menggetarkan hatinya dari banyak pria yang menyukai dirinya. Entah karena apa Tisha bisa menyukai pria itu yang nyatanya ialah bukanlah pria yang ramah dan justru malah sebaliknya. Begitu datar dan dingin.
Dalam perjalanan menuju tempat yang mampu mengalihkan pikirannya yang begitu carut marut saat ini, Tisha tidak hentinya menggerutu kesal. Lebih tepatnya sedikit kecewa dengan apa yang diucapkan oleh Samuel beberapa menit yang lalu. Setelah apa yag mereka berdua lalui selama ini, bahkan sikap di antara mereka yang kerap kali sering terlibat dalam sesuatu yang begitu intim, namun kenapa bisa pria itu berkada den
