“Apa kau yakin ingin ikut denganku masuk ke dalam ruangan Pak Bos, Sha?” tanya Killa pada Tisha lagi. Berharap jika sahabatnya ini mengurungkan niatannya untuk ikut dirinya. Saat ini mereka tengah berjalan menyusuri lorong lantai lima, di mana di lantai ini hanya terdapat dua ruangan saja. Yang paling ujung ialah ruangan CEO mereka, sedangkan yang satunya lagi ruangan asisten CEO yang mereka kenal dengan nama Azka. Pria yang ramah kepada para pegawai yang ada di kantor ini. “Memangnya kenapa? Kau keberatan kah?” bukan sebuah jawaban yang Tisha berikan, melainkan sebuah pertanyaan lain yang berhasil membuat Killa mendengkus kesal. “Siapa juga yang keberatan, hanya saja aku tidak mau kau membuat masalah untuk posisiku yang sekarang ini. Kau tahu pasti apa yang aku maksud, bukan?” ingat K