Meskipun hatinya terasa hampa dan tidak ada lagi gairah dalam melaksanakan sesuatu, namun Tisha tetap berangkat kerja sesuai waktu. Ia tidak mau mencampur adukkan urusan pribadinya dengan urusan pekerjaan. Karena ini menyangkut nasib para pegawainya jika dirinya berlama-lama tidak masuk kerja. Tisha pun juga tidak mau memberi contoh sebagai atasan yang tidak professional. Lagian, dengan dirinya menyibukkan diri itu akan membuat Tisha dengan mudah melupakan Samuel. Patah hati boleh saja, namun jangan sampai menyita semua waktumu untuk melanjutkan hidup yang sudah dianugerahkan Tuhan kepada dirimu. Tisha membulatkan tekad kali ini akan menikmati harinya dan melanjutkan hidupnya dengan penuh kebahagian seperti dulu sebelum bertemu dengan Samuel. Menghabiskan waktu terangnya berkutat dengan