Handphone Beby yang ada di sampingnya terus saja berdering, hal itu membuatnya terbangun dari tidurnya. Tangannya menggapai nakas yang ada di sampingnya untuk mengambil handphonenya lalu mengangkat telepon tersebut masih dengan keadaan mengantuk. Beby saja tidak tahu siapa yang menghubunginya. “Hallo,” Jawab Beby dengan parau. “Hallo dokter Beby, maaf mengganggu jam segini. Tapi ada pasien gawat darurat dok, harus operasi. Hanya dokter yang bisa bantu, untuk di tahap awalnya saja dok. Dokter Gavin sudah tidak ada, dokter kepala dengan yang lainnya ada seminar di luar kota. Hanya dokter Beby yang ada di sini, dokter Bima ada di dalam perjalanan. Jadi dokter Bima bilang untuk di bantu sama dokter Beby, bisakan dok?” Seketika mata Beby terbuka dengan lebar setelah mendapat telepon tersebut.

