*Mikayla pov Pipiku masih panas setelah Alfath menamparku. Dan aku tidak berhenti menangis didalam kamarnya. Kenapa dia kejam sekali mengurungku seperti ini? Aku ingin pulang. Dia akan benar benar menjadikanku jalang. Aku tidak bisa membayangkan jika aku akan benar benar menjadi jalangnya. Alfath sudah pergi sejak sore tadi. Perutku kerocongan karna seharian tidak makan. Dan aku lupa aku harus membeli pil pencegah kehamilan. Oh tuhan aku harus mengkonsumsi obat itu. Aku tidak mau hamil dan Alfath akan menyuruhku menggugurkannya. Aku tidak mau berbuat dosa dengan menggugurkan anakku kelak. Lebih baik aku mencegahnya bukan? Toh cepat atau lambat Alfath akan membuangku seperti gadis yang lainnya. Dia mengatakan hal itu tadi. Aku turun dari ranjang. Kuhapus air mataku dan meminta bantuan ke