Arthur memutar-mutar pena yang ada di tangannya, tatapan kosongnya terlempar pada kursi kosong di depannya. Sudah dua hari sejak pesta pernikahan Zera, dan Katelyn menepati ucapannya. Ucapan mengenai dia akan bersembunyi dari Arthur. Dia tidak mengira gadis itu tidak akan main-main dengan ucapannya ** Malam itu, Arthur tidak memperdulikan ucapan Katelyn, karena dia juga akan mencegah Katelyn untuk kembali mengkindar darinya. "Kau bercanda." Ucap Arthur tetap pada gerakan dansanya. Tapi Katelyn hanya diam, tanpa minat membalas ucapan Arthur. Dia sibuk memikirkan bagaimana dia bisa pergi dari sini, hingga sebuah ide brilian muncul di kepalanya. "Aku harus ke toilet." Katelyn tiba-tiba melepas pelukan Arthur pada pinggangnya. "Perut ku bergejolak, kau mau tuxedo mahal mu itu kotor?" S