“Duaak!!! bunyi tonjokan pada tulang pipi Ao terdengar begitu keras dan menyakitkan. Bekas kepalan tangan Shuuya yang melakukan hal itu terjejak di sana dengan sangat jelas. Akihara yang ditugasi untuk keperluan lain di festival olahraga tak ada untuk melindungi apa yang harusnya jadi tanggung jawabnya. Seisi kelas terdiam tanpa kata. Sedikit pun mereka tidak menyangka bahwa perseteruan antara Ao dan Shuuya akan mencapai titik yang seperti ini. Pasalnya mereka semua tahu hubungan keduanya sebelum ini semua terjadi. Wajah Shuuya berang sekali melihat Ao. Ia tendangi tubuh anak itu. Diinjak-injak seperti rokok bekas hingga bekas sepatunya menempel di berbagai sisi seragam Ao. “Rupanya kau ya yang sudah menyembunyikan undangan itu!” Ao berusaha membela diri sambil menahan rasa sakit yang su