“Katanya ada yang bunuh diri di sini? Benar?” Marien yang baru datang bertanya pada semua orang dalam ruangan Kevin. Ken yang duduk dengan tenang tersenyum dan menarik tangan Marien untuk duduk dulu. “Kamu lebih baik duduk dulu Marien. Dibanding kamu berdiri dan bertanya seperti barusan. Lebih baik kamu duduk dan tenangkan diri kamu. Kamu lari ke sini?” Tanya Ken. Marien menarik napas perlahan dan membuang perlahan. Marien mengangguk, ia berlari dari parkiran ke ruangan Kevin. Setelah mendengar kabar kalau ada yang bunuh diri. Dan dia sudah melihat beritanya di ponselnya. “Iya! Kamu tahu nggak? Aku kemarin itu ditabrak sama yang bunuh diri itu. Tatapannya tajam banget. Aku sampai takut sama dia. Dia kayak mau nyakitin aku waktu itu, untung saja dia nggak nyakitin aku. Atau dia itu nggak