Bab 82. Kembali Bertikai

1276 Kata

Dengan langkah gontai Dinara menyeret langkahnya menaiki tangga yang akan membawanya ke dalam halte TransJakarta. Suara petir yang menggelegar membuat Dinara mendownload dan melihat jika langit malam ini semakin pekat akan awan hitam yang menandakan jika sebentar akan turun hujan. "Sial. Aku tidak membawa payung, semoga saja tidak akan turun hujan sebelum aku tiba di kontrakan," umpat Dinara dengan suara agak kencang. Dia bahkan tidak peduli jika ada seorang wanita tua yang yang melihatnya dengan pandangan sinis. Pandangan yang seakan mengatakan jika Dinara tidak memiliki sopan santun, karena berteriak di tempat umum. Suara decakan kesal membuat Dinara menoleh dan matanya beradu dengan mata wanita tua itu. Dinara lantas menatap tajam wanita tua yang menurutnya arogan itu. Pertempuran

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN