Penyesalan

1605 Kata

Bibi bergegas kembali lagi ke kamar Lena dan terpaku di ambang pintu. Nanar ia melihat majikannya menangis histeris sambil mengguncangkan tubuh Lena yang sudah terbujur kaku. Dengan sisa-sisa kekuatan dalam diri, Bibi memberanikan untuk melangkah dan mendekat pada majikannya itu. Lututnya terasa sangat lemas sekali, bening kristal mulai membasahi wajahnya. Aira meraung-raung menangisi kepergian Lena untuk selama-lamanya. Bibi perlahan naik ke atas ranjang, memeluk erat Aira, memberikan kekuatan dan ketenangan di dalamnya. Tubuh Aira masih terguncang dan tak terima dengan kematian anaknya. "Innalillahi wa innalillahi rojiun," lirih Bibi. "Tidaaakkkkk!!!" "Tidaaakkkk, Bi!! Lena masih ada!! Lenaku masih hidup, anakku masih ada, Bi!! Hu hu hu, Lena jangan tinggalkan Mami, Naaaakkkk!!" lolo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN