"Bagaimana peretemuannya? apakah dia mirip Abel? Apakah kakak merasakan sesuatu?" Lian bertanya dengan penuh harap, membuat Damian sedikit tidak tega karena melihat harapan Lian sudah terlalu tinggi. Tapi Damian sudah berjanji pada adiknya, apapun yang dia temui dia akan mengatakannya dengan jujur, karena itu Damian tidak berencana berbohong.
"Maaf, tapi kakak tidak sedikitpun merasakan Aura Abel, sekalipun dia memiliki rambut dan alis serta bibir yang mirip dengan Abel saat kecil, tapi sikapnya, cara bicaranya tidak sedikitpun mirip dengan Abel." Jawab Damian dengan nada penuh penyesalan. Raut antusias di wajah Lian sedikit meredup, anak itu seperti terlihat sangat kecewa karena Damian sendiri sejujurnya merasakan kekecewaan itu, bahkan lebih dalam karena dia melihat langsung betapa meng
