Setelah di pukuli dengan pelan oleh Jelita, Oliver terlentang di kasur sambil memegangi perut dan menghapus air matanya saking puasnya dia tertawa. Wajah Jelita sendiri masih merah dengan wajah cemberut dan tatapan horor yang mengarah kepada suaminya itu. "Mau di taruh dimana wajah aku mas? Semua orang pasti melihat itu." Omelnya. Oliver kembali tertawa melihat wajah istrinya yang kembali memerah dengan sesekali menutupi wajahnya frustasi. Menjahili Jelita dengan sesuatu yang intim rupanya lebih menyenangkan dibanding menjahili perempuan itu dengan hal lain. Oliver sangat menikmatinya. "Mereka juga pasti mengerti kita pengantin baru Ta, nggak usah kamu pikirin. Tadi aja punya aku di lihat sama kamu pas lagi berdiri aku biasa aja kan?" Balas Oliver menyebalkan. "Kamu kan emang nggak pun