BAB 45. Tuduhan yang Terasa Seperti Bencana

2652 Kata

Ketika Jelita datang, Oliver masih berada di ruang operasi. Tangannya patah dan ada luka sobekan yang parah di perutnya. Air mata Jelita sudah berhamburan sejak tadi. Tangannya gemetaran dan kepalanya pening. Dante membukakan botol minum kemudian dia sodorkan pada Jelita. "Minum dulu Ta, kamu jangan sampai stress. Inget, di perut kamu ada baby sekarang." Ucap papa mertuanya itu penuh kelembutan. Jelita mengangguk, menghapus air matanya kemudian meminum air mineral yang diberikan Dante. Menarik napas dan menghembuskannya beberapa kali—berusaha untuk menenangkan dirinya agar tidak stress. Yang diucapkan Dante benar. Jelita tidak boleh sampai stress dan membahayakan janin di dalam perutnya. Janin ini adalah prioritas utama Jelita kembali menjalani hidup ini. Karena itu, apapun yang terjadi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN