Ketika sore hari tiba, Jelita akhirnya bangkit dari kegiatan rebahannya yang malas karena ada yang mengetuk pintu kamarnya. Wanita itu bersorak nyaris menangis melihat siapa yang berdiri di luar pintu dari kamera yang terpasang di pintu. "Mbak Erin!" Jelita bersorak langsung menghambur ke pelukan Erin begitu dia membuka pintu. Keduanya kemudian masuk ke kamar Jelita dan berpelukan cukup lama dengan tangisan penuh kerinduan. Erin senang karena Jelita ternyata baik-baik saja, sementara Jelita juga senang karena Erin masih bekerja dengan Oliver hingga hari ini dan tidak dipecat seperti di kehidupan sebelumnya. Selain itu, Erin juga terlihat lebih bahagia. Keduanya berbincang beberapa menit, kemudian Erin menyampaikan maksud kedatangannya untuk memberikan gaun pada Jelita. "Si menyebalkan i

