Adrian mencengkeram kerah Diki kemudian mmenatapnya dengan penuh amarah. "Aku dan Lisa adalah orang tua yang membesarkan Jelita. Kami yang memberi makan, kami yang membiayai pendidikannya, kami yang menemaninya dalam susah dan senang. Kamu siapa? Berani-beraninya kamu menghakimi putriku yang tidak salah apapun." Adrian benar-benart jengkel dengan mulut Diki yang dengan keras kepalanya masih terus mengatakan Jelita adalah pelakunya. Adrian kemudian memukuli Diki dengan sekuat tenaga sampai dia merasa puas dan melemparnya kembali ke lantai. Napas Adrian tersengal oleh Amarah. Oliver langsung menghentikkan mertuanya itu ketika Adrian tampak ingin memukul Diki lagi. "Sudah cukup Yah! tangan Ayah terlalu berharga untuk dikorbanan hanya demi memberi pelajaran pada manusia ini." Oliver berucap

