“Kansa … kakak iparmu,” bisik Niken begitu melihat siapa yang keluar dari dalam mobil. “Kamu menghubunginya?” tanya Niken. Kansa tidak menjawab pertanyaan sang teman. Bola mata gadis itu bergerak. Untuk beberapa detik tatapan Kansa bertemu dengan sepasang mata setajam elang milik pria yang beberapa waktu lalu seolah menegaskan jika status pria itu adalah suaminya. Kansa memutus pautan mata mereka. Gadis itu mengalihkan fokus pada sang pengacara. “Sekarang, apa yang bisa kita lakukan, Pak?” tanya Kansa membuat pria berkacamata menatapnya. “Kalian semua pulang dulu saja. Aku akan tetap di sini. Nanti aku berencana ikut mereka ke TKP. Untuk sementara, ibu dan pakde kamu biar di sini. Tidak akan terjadi apa-apa dengan mereka. Jangan khawatir. Mereka akan diperlakukan baik.” Pengacara itu se