Bab 74.

1938 Kata

Kansa memeluk pakdenya meneteskan air mata. Meskipun tidak ada isak tangis yang terdengar, namun gerak bahu yang cukup cepat menandakan seberapa keras gadis itu sedang menangis. Palu hakim sudah diketuk. Meskipun sudah dibantu pengacara, pakdenya tetap dijatuhi hukuman 5 tahun penjara. Pria tua baik hati yang sudah seperti ayah pengganti bagi Kansa itu membalas pelukan sang keponakan. Sepasang matanya merah. Tangannya menepuk-nepuk pelan punggung keponakannya, berharap bisa menenangkan Kansa yang masih menangis. Menahan tangis, pria yang sudah tidak lagi muda itu menarik garis bibirnya. Berusaha untuk terlihat baik-baik saja ketika bola matanya bertemu dengan sepasang mata basah adik iparnya. Sedih? Tentu saja ia sedih setelah divonis 5 tahun hukuman penjara. Namun, dia tetap bersyukur k

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN