Petra's POV Setelah mendapatkan mainan yang disukai Exel, aku mengajak mereka pulang. Sepanjang perjalanan pikiranku kacau, berbagai andaian hinggap di angan. Seharusnya aku menikmati kebersamaan yang mungkin terakhir kalinya dengan Winda dan Exel, tapi justru pikiranku kacau karena bertemu Arvan tadi. Sampai apartemen pun Exel tidak mau langsung tidur, dia malah asik bermain dengan mobilan barunya. Aku mesti menunggu hingga dia tidur dulu, baru bisa pulang. Jam sebelas malam aku sampai rumah. Bibik yang membukakan pintu untukku. "Bik, ada bajuku di luar?" tanyaku pada wanita sepuh itu. "Ada, Pak, di ruang setrikaan. Mau saya ambilkan?" Aku mengangguk. Sebelum masuk kamar aku ingin mandi di kamar mandi luar saja. Hanya butuh waktu beberapa menit untuk membersihkan diri dan aku masuk