Vi Ananda's POV "Sayang, kemeja abu-abu Mas mana, ya?" tanya Mas Ilham berdiri di depan lemari pakaian. Pandangannya menyapu isi lemari. "Belum kusetrika, Mas. Pakai yang lain saja, ya," jawabku sambil mendekatinya setelah meletakkan mangkuk nasi, karena aku sedang menyuapi sarapan Abian. Aku mengambilkan kemeja warna hitam di gantungan lemari satunya. Dan membantunya mengancingkan kemeja. Hari ini dia ada jadwal rapat sama Pak Petra dan bosnya. Mungkin sebentar lagi rombongan mereka sampai di proyek. Mas Ilham mengangkat daguku hendak mencium bibir. Namun aku mengelak. "Jangan, nanti Abian ngelihat," tolakku. Dia tersenyum. "Awas, ya, nanti!" Mas Ilham melepaskan tangannya yang memegang pinggang. Mengecup kening lantas mendekati anaknya yang sedang bermain. Kami sudah pindah ke ka