Part 64 Pertemuan Bertiga

1086 Kata

"Antarkan Mama ke toilet, Vi," pinta Mama padaku. "Biar saya saja yang ngantar, Tante," sahut Nura cepat sambil berdiri. "Enggak usah, terima kasih. Biar Vi saja," tolak Mama halus. Aku segera berdiri dan memapah beliau. Sedangkan tangan kiriku membawakan infusnya. Mama sudah jauh lebih baik. Tubuhnya cukup kuat untuk berjalan, tidak gemetar seperti kemarin. "Sini saya bantuin, Ma," ucapku setelah meletakkan infus di capstok. Biar aku dapat membantu Mama membuka celananya. Wanita itu menahan tanganku sambil menggeleng. "Mama enggak pengen kencing," bisiknya pelan. Kemudian beliau memutar keran air. "Jangan hiraukan semua ucapan dia. Kamu harus kuat dan hati-hati. Bertahanlah dengan Ilham, jaga rumah tangga kalian. Kasihan anak-anak." Mama bicara sangat lirih di dekat telingaku. Ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN