"Sekarang ngamarnya sama istri, ya! Dulu sama yang lain," sindir Pak Alex yang ternyata berdiri di belakang kami. Mas Ilham spontan membalikan badan. Menatap nanar Pak Alex yang tersenyum santai. Kupeluk erat lengan suami. Takut terjadi kegaduhan di acara penting ini yang akan jadi pusat perhatian banyak orang. Apa yang terjadi jika gosip tentang pergaduhan mereka akan merebak mulai malam ini. Mereka sekarang berhadapan dan saling mengintimidasi. Dadaku berdetak kencang dan mulai gemetar. "Mas," panggilku lirih pada Mas Ilham. Dia memegang tanganku yang mulai dingin, tangan yang memeluk lengannya. Pak Alex beralih memandangku, tapi tatapannya meredup. "Dapat istri sesempurna ini masih juga dikhianati," ucap Pak Alex lirih. "Aku belum memilikinya. Hanya sebatas jatuh cinta saja suda