Part 58 Second Born 1

1199 Kata

Pagi yang basah, setelah semalaman hujan mengguyur bumi. Cuaca sekarang tidak bisa diprediksi. Kemarau hanya sebentar lantas musim hujan akan berkepanjangan. Kami duduk berdua menikmati sarapan nasi goreng. "Kamu ingin makan apa, biar nanti Mas belikan?" tanya Mas Ilham sambil menyuap makanannya. Aku menggeleng. Sedang tidak ingin apapun. "Mas ingin membersamaimu dengan kehamilan ini. Kenapa tidak pernah meminta Mas untuk membelikan sesuatu?" Dia mengungkapkan rasa penasarannya. Kurasa itu pertanyaan yang mungkin sudah di simpan lama. "Bayi ini enggak rewel kok, Mas," jawabku singkat. Padahal sebenarnya, sejak awal banyak yang diinginkan. Namun aku berusaha untuk mendapatkannya sendiri. Demi bayi ini aku harus bahagia. Apapun kemelut dalam hati. Aku masih ingat apa yang dikatakan Ibu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN