Dulu ketika aku merebut Mas Pras dari istrinya, aku berpikir bahwa pria itu akan menjadi milikku seutuh nya, namun ternyata aku salah, Kinan masih meninggalkan anak sialannya itu dengan kami, sehingga selama bertahun-tahun aku harus pura-pura menyayangi anak itu seperti anakku sendiri. Padahal aku sudah begitu muak dengan apa yang ia lakukan, rasanya menyebalkan sekali. Siang tadi, bahkan aku di permalukan di sekolahnya, namun tidak apa-apa, kelakuannya itu akan segera ku laporkan pada ayah nya, biar dia tahu rasa sendiri. Berani sekali dia macam-macam denganku. Aku melihat jam yang sudah menunjukan pukul sebelas malam, Mas Pras seharian penuh belum berkabar sama sekali, padahal biasanya, baru sampai bandara saja sudah menelfon ku. Jujur , aku jadi khawati