Jujur saja aku merasa aneh dengan teman papa aku ini karena dia kan seorang pramugari dan tidak mungkin ia tidak disediakan Hotel oleh maskapai tempatnya bekerja, tapi tidak apa-apalah sekaligus itung-itung pasti ibunya Laura kesal melihat kehadiran tante Zia di sini. Akupun mengangguk seolah aku paham dengan apa yang ia katakan, aku buru-buru menyelesaikan makanku setelah itu akupun berniat untuk kembali lagi ke kamar. Di saat aku sedang menaiki satu persatu anak tangga tiba-tiba aku bertemu dengan papaku yang hendak turun sembari memakai sebuah handuk tipis seperti orang yang baru saja selesai mandi di pinggangnya. "Loh Kak, ngapain kamu kebawa malam-malam gini tumben banget biasanya juga jam segini udah tidur"ucapnya yang seolah-olah kaget melihatku. "Laper" jawabku singkat kemudian

