Menyadari bahwa putri pertamanya telah kembali dari sekolah, Pras buru-buru menghampiri Nabila, merangkul gadis itu mendekat ke arah ruang keluarga. Nabila nampak kaku, hubungannya dengan sang ibu tiri, beserta adik tirinya yang sudah lama tidak membaik membuat Nabila merasa tidak nyaman setiap kali ayah nya memaksa dirinya untuk bersikap akrab dengan adik dan juga ibu tiri nya. “Anak gadis kok pulangnya malem terus” Seperti biasa Laras akan terus mencari-cari kesalahan Nabila agar gadis itu di pandang aneh oleh ayah nya sendiri. Nabila tidak menjawab, ia malah dengan sengaja memasang earphone di kedua telinganya agar ia tidak mendengar celotehan ibu tiri nya itu. “Tuhkan Mas… kamu selalu aja nyalahin aku kalau aku marah-marah kayak gini, liat aja ke