Seharian penuh, seisi rumah mendiami ku, terkecuali Sri dan Intan. Hanya mereka berdua yang bersikap biasa, mertua ku, bahkan anak ku sendiri, Laura juga bersikap aneh. Sebenarnya sikap Laura memang seperti itu, tapi entahlah aku menganggap nya aneh karena biasanya kami bertiga, aku, mertua ku, dan juga anak ku Laura selalu kompak berkumpul bersama namun kali ini mereka malah sibuk dengan urusannya masing-masing. Sementara Nabila, gadis licik itu semakin tenang saja, ia bersikap sangat santai seolah-olah tidak ada yang terjadi. Ahh dia diam saja sudah membuat ku sangat kesal terhadap nya. “Apa? kenapa kamu lihatin saya kayak gitu?” mertua ku sadar ketika aku menatap nya. Ia sedang duduk manis di taman belakang sembari memberi makan ikan-ikan di sana. Aku mendekati nya, lalu me