Fasya menemani Shaka di apartemennya malam ini, dia terlalu khawatir dengan keadaan ayahnya itu setelah kejadian di kantor tadi. "Lebih baik kita pulang ke rumah saja, Pa!" ajak Fasya. Namun Shaka tetap menggeleng. "Sudah berapa kali Papa bilang, Papa hanya mau pulang ke rumah bersama Zivaa!" ucapnya seraya bersandar dengan perlahan. Fasya pun mendengus, mulai jengkel dengan sikap ayahnya itu. "Ya, sudah. Tapi Fasya enggak bisa setiap hari menemani Papa di sini!" katanya. "Iya, Papa tahu. Maka dari itu, bukannya dari kemarin pun sendirian!" tukas Shaka. Fasya pun hanya bisa menggeleng mengalah menghadapi Shaka. Ketika itu terdengar suara bel berbunyi di pintu depan, Fasya segera beranjak untuk memeriksanya. Rupanya itu Lia dan juga Toriq, mereka mendengar kabar itu dari Delima ket