Dengan kecepatan melewati batas, Shaka mengemudi menuju kantor Zivaa. Jantungnya berhenti manakala melihat para karyawan yang terlihat sudah meninggalkan gedung kantor dan parkiran sudah kosong. "Semoga masih ada!" gumamnya seraya membuka pintu mobil, setengah melompat dia turun dan bergegas memasuki lobi. Wajahnya yang muram dan tegang sekaligus sikapnya yang terlihat terburu-buru membuat sekuriti curiga dan mengikutinya sampai di depan lift. "Tunggu!" Shaka menoleh tepat ketika dia hampir menekan tombol lift. "Ya?" sahutnya. Sekuriti itu menatapnya dengan curiga sambil memperhatikan penampilan Shaka dari atas ke bawah, pria itu memang terlihat sedikit lusuh dengan kemeja dan celana yang kusut serta rambut yang acak-acakan. "Anda mau pergi ke mana? Apa ada seseorang yang Anda ken