Kedatangan Salsa.

1097 Kata

Zivaa langsung menjatuhkan diri di sofa begitu sampai di apartemennya, tangannya gemetar serta keringat dingin membasahi dahinya. Menahan emosi sesulit itu apalagi ketika harus terlihat kuat di hadapan anak sambungnya yang arogan seperti Fasya. Entah kenapa dia tiba-tiba saja menemui Zivaa di kantornya seperti tadi, perempuan itu bukannya tidak takut hanya dia tak ingin terlihat lemah dan mudah ditindas. "Sabar, Zivaa!" gumamnya dengan tangan saling meremas satu sama lain. Zivaa beranjak ke dapur dan meminum segelas air dingin demi menenangkan dirinya, itu cukup berhasil dan dia menghela napas dengan lega. Mengingat ucapan Fasya, Zivaa akhirnya ingat ketika pemuda itu memanggilnya dengan nama Brianna waktu di rumah besar Mahawirya. Dia tak memperhatikan itu karena terlalu panik ingin me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN