Zivaa akhir-akhir ini semakin sibuk, dia juga harus sudah harus segera menyelesaikan skripsi agar bisa wisuda tahun ini. Dia tak mau menunda kuliahnya karena kesibukannya di kantor, meski hari ini sebenarnya adalah jadwal keberangkatannya untuk mengikuti program assesment dari kantor. "Sudah semuanya, Sayang?" tanya Shaka memperhatikan istrinya itu tengah berdiri berkacak pinggang menatap dua koper yang sudah berdiri tegak di hadapannya. Zivaa mengerutkan keningnya. "Kayaknya sudah, aku enggak bawa baju banyak-banyak, kok!" katanya. Shaka tersenyum geli mendengarnya, dua koper masih dibilang sedikit. Ya, untuk hitungan 3 hari bagi wanita itu artinya seminggu. "Mas antar ke kantor, 'kan?" tanya Shaka lagi sambil mengangkat koper-koper itu. "Iya!" sahut Zivaa dari kamar, dia masih bersi