Fasya & Eliya

1111 Kata

Fasya berkerut kening ketika mendapat pesan dari Lia mengenai ayahnya. Ada satu hal yang janggal dari perasaannya adalah, bukankah dia seharusnya senang mengetahui Zivaa sudah pergi. Tapi yang dirasakannya saat ini adalah hampa dan merasa bersalah, apalagi ketika tahu keadaan Shaka yang benar-benar terpuruk sampai seperti ini. "Kenapa, Sya? Itu muka asem bener!" tegur Malik yang muncul dari arah belakang. Saat ini mereka sedang duduk beristirahat sejenak di ruang loker, setelah merawat banyak pasien yang entah kenapa justru membludak hari ini. "Nope!" sahut Fasya sambil memasukkan kembali ponsel ke dalam saku celananya. Malik mencebik ke arahnya, namun Fasya tak peduli. Dia membereskan jas putihnya dan merapikannya ke dalam loker, menggantinya dengan jaket hitam yang selalu dipakaiany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN