PART. 61 Soleh menatap Cantika yang sudah terlelap, rambutnya masih tampak basah, karena sebelum tidur, Cantika mandi dulu setelah merengek minta makan pisang raja Soleh. Soleh menghela napasnya, ia tidak tahu, kenapa dari pagi sikap istrinya benar-benar menguji kesabarannya. Untung ia sudah sangat menyayangi Cantika sejak bayi, sudah terbiasa dengan segala tingkah lakunya. Sehingga ia bisa tetap sabar menghadapi istri cantiknya. Soleh melirik jam di dinding, pukul 23.05. Ia ingin memejamkan matanya, ketika suara Cantika lirih memanggilnya. "Bie" "Ya Sayang" "Cantika lapar" "Cantika mau makan apa Sayang?" "Mau capcay di rumah makan Pak Edi" "Sayang, ini sudah tengah malam, pasti sudah tutup" Cantika bangun dari berbaring, lalu turun dari atas ranjang. "Mau ke mana, Sayang?" Sol