Beberapa saat setelah kepergian Lira, Hyunjin membuka matanya perlahan. Badannya masih panas, tetapi rasa dingin menyelimuti. Sekujur tubuhnya terasa sakit-sakit, lemas, kepalanya juga pusing. Menyiksa sekali. Itu yang dia rasakan setiap demamnya kambuh. Biasanya, saat Lira masih ada di apartemen itu sebelum mereka menikah, Hyunjin pasti akan memilih untuk tidur dalam pelukan wanita itu. Fakta, Hyunjin memang sangat manja kalau sedang sakit. Lelaki itu tersenyum mengingat apa yang baru saja dialaminya. Dia bermimpi. Di dalam tidurnya, dia merasakan kehadiran Lira. Wanita itu datang, dan memeluknya erat. Hanya sebentar, tetapi itu membuat rasa rindunya sedikit terkikis. Hyunjin mengusap bibirnya perlahan, dia juga merasakan kecupan Lira di sana. "Terima kasih sudah datang ke dalam mimpi