"Sebentar Papi!" Hanum menahan wajah Pram yang mendekati wajahnya dengan telapak tangan. "Ada apa lagi, Mi?" Tanya Pram tidak sabar. "Mami mau lihat lukisan yang dikatakan sekretaris Papi. Enghh siapa nama beliau itu, Pi?" "Bu Wiwik, tadinya dia sekretaris Papah, Papi minta ditukar dia sama Gia" Sahut Pram. "Haah, sekretaris Papah? Seriousli? Papah mau sekretarisnya ditukar!? Papah tidak marah?" "Papi bilang sama Papah Mamah kalau itu maunya cucu mereka" jawab Pram. "What!!? Aiih Papi, sama saja Papi bilang kalau itu maunya Mami, mau ditaruh di mana mukanya Mami, Pi. Malu atuh sama Papah dan Mamah!" "Kenapa malu, kan memang benar itu maunya Mami" "Aiih, tapi ya teu perlu dijelasken juga kalau itu mah maunya Mami" "Sudah terlanjur sayang, lagi pula kalau Papi tidak bilang itu mauny