"Bahagia sekali dia. Harusnya aku yang berada di posisi wanita itu, aku yang dikelilingi keluarga Wijaya dengan penuh kebahagiaan. Aku harus bisa merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milikku. Dia tidak pantas mendapatkan kebahagiaan yang sempurna seperti saat ini." Ujar wanita itu tanpa mengalihkan pandangannya pada Kenz dan juga Ara yang tengah bahagia. "Sayang, masuk yuk. Kamu harus istirahat." Ajak Kenz yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Ara. Kenz langsung meminta semua pelayan di rumahnya untuk membereskan semua sisa pestanya hingga bersih, karena Kenz tahu istrinya tidak suka berantakan atau kotoran, meski hanya sedikit. Kenz membantu Ara naik ke atas ranjang. Kenz menyelimuti tubuh Ara dengan selimut tebal, dan berniat keluar untuk menanyakan perjalanan pemberian nasi