Nada tersambung pun mulai terdengar di seberang telepon dan menunjukkan nomor yang ia tuju sedang aktif, dengan tidak sabar ia menunggu pemilik nomor menjawab panggilannya. "Halo, Evan sayang" "Fiona" Evan berkata, rahangnya mengeras saat mendengar suara wanita itu di telepon. "Iya, ini aku. Ada apa kamu menghubungi aku pagi-pagi gini? Pasti kamu kangen sama aku. Iya, kan? Bahkan semalam kamu berkali-kali menghubungi aku" Evan mendengus. "Asal kamu tahu, enggak pernah sekalipun aku merindukan kamu" katanya beralih menatap ke depan. "Oh, ayolah, enggak usah pura-pura. Kita sama-sama tahu betapa kamu mencintai aku. Dan aku yakin, jauh di lubuk hati kamu yang paling dalam kamu masih mencintai aku sampai sekarang meskipun kamu udah menikah dengan wanita itu" Evan menarik nafas dalam-dala