Setelah berada di dalam, Aruna mengajak Aretha ke ruang keluarga dan duduk di sana. "Kakak tunggu dulu, ya? Aku mau buatkan minuman untuk Kakak" Aruna berkata, menatap sepupunya dengan senyum yang terukir di wajahnya. Aretha hanya mengangguk dan menundukkan kepala tanpa mengatakan apa-apa, matanya sembab seperti habis menangis. Aruna pun segera membalikkan tubuh dan berjalan menuju dapur. Saat tiba di dapur ia melihat mbok Asih yang sedang memasak seorang diri. "Eh, Nyonya, ada yang bisa saya bantu?" Mbok Asih bertanya dengan sopan. "Enggak ada, Mbok. Saya hanya ingin membuat minuman. Ada sepupu saya baru datang" Aruna menggeleng dan meletakkan gelas di atas konter. "Kalau begitu biar saya aja yang buat, Nyonya. Lebih baik Nyonya tunggu di depan" Mbok Asih berkata, meletakkan pisau d