"Sudah kubilang, jangan coba-coba bermain-main denganku. Kau tidak akan pernah tahu apa yang bisa aku lakukan!" ucap Abimanyu dengan wajah dinginnya. Diwan yang tadinya putus harapan karena ia pikir sekarang akhir hidupnya, masih merasa shock. Bukan karena tiba-tiba diselamatkan, tapi shock karena orang yang menyelamatkan dirinya ternyata adalah Abimanyu. Meski merasa kaget dan terheran-heran, Diwan sangat bersyukur. Nyawanya masih utuh hingga detik ini. Peluru kerikil di saku celananya juga sudah habis. Sebenarnya di benak Diwan masih terngiang-ngiang ucapan dari Bagaskara. Bahwa pria yang menyelamatkannya itu adalah pembunuh papa dan mamanya. Entahlah, sekarang ia tak tahu harus percaya pada siapa. "Abimanyu! Kau licik! Jiwa pengkhianat mungkin sudah mengakar dalam darahmu!" ucap Baga