Bertemu

1589 Kata

Arsen dan Ayara duduk di ruang tamu seperti pesakitan. Pipi Arsen dan juga sudut bibirnya terlihat memar. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Ayah Ayara. Sedangkan Ayara terus merutuki kebodohannya karena lupa mengunci pintu setelah keluar menaruh piring kotor. Seingatnya sudah, tapi sepertinya ia yang lupa. Sedangkan Ibu yang sudah sadar tampak menangis sesenggukan.Kecewa pada putri semata wayangnya. "Sudah sejauh mana ?" Tanya Ayah dengan tatapan tajam ke arah Arsen dan Ayara. Arsen tetap tegak menatap Ayah sedangkan Ayara tampak menunduk, terisak pelan. "Tidak ada yang kami lakukan. Saya hanya memeluknya karena kami lama tidak berjumpa. Saya kekasih dari Ayara," bohong Arsen yang membuat Ayara shock. Bisa-bisanya Arsen berbohong pada Ayahnya, dengan suara datar tanpa beban dan tanpa t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN