Suara Ambulan begitu memekakkan telinga saat memasuki area rumah sakit. Petugas terlihat mendorong brankar keluar dari Ambulance. Dokter jaga segera mengambil alih brankar dan dengan cepat mendorong ke ruang operasi. Waktu seakan berjalan lambat. Arsen berlari di lorong Rumah Sakit, setelah polisi meneleponnya. Jantungnya berdetak sangat cepat sekali. Tama menghentikannya saat hendak menerobos masuk ruang operasi. Ia benar-benar menangis dalam pelukan Tama. Setelahnya Levi yang berusaha menenangkan. Tidak berapa lama Alfan juga tiba di Rumah Sakit. Arsen melarang Alfan memberitahu Adrea maupun Papanya. Arsen takut jika Adrea yang sebentar lagi akan melahirkan, shock mendengar kabar kecelakaan Ayara. "Ahhh ...hikss ....hiksss ! "Naka ...!" apa ini karma akan perbuatanku yang telah l